Pada zaman dahulu kala, masyarakat pendalaman di kawasan Jawa Barat, membuat rumah terdiri dari susunan bambu sebagai tempat tinggal mereka. Kesederhanaan material bambu yang dijadikan sebagai rumah bambu, mencerminkan kemiskinan dan kesusahan dalam menjalani kehidupan. Namun seiring perkembangan zaman, keberadaan rumah bambu mulai digantikan oleh banyaknya rumah yang dibangun menggunakan campuran antara semen dan batu bata.
Seorang
pengrajin bambu yang juga sekaligus sebagai budayawan Jawa Barat, bernama H.
Jatnika Nanggamihardja atau akrab disapa dengan Jatnika, berhasil membuktikan
kepada masyarakat, bahwa rumah yang terbuat dari bambu tak kalah kualitasnya
dibandingkan rumah moderen. Bahkan rumah bambu memiliki nilai estetika yang
tinggi.
Rumah bambu milik H. Jatnika
ini terletak di Yayasan Bambu Indonesia di Jalan Srikaya Durian Blok E4 (Rumah
Bambu) Bumi Cibinong Endah, Kelurahan Sukahati, Cibinong, Bogor, Jawa Barat.
Rumah
bambu ini tak hanya sebagai tempat tinggal H. Jatnika bersama keluarga tercinta,
bahkan juga berfungsi sebagai tempat galeri. Rumah yang dibangun di atas lahan
seluas 5.000 meter ini juga terdapat jejeran hunian bambu karya H. Jatnika.
Lahan seluas itu juga dipergunakan sebagai tempat menanam pohon-pohon bambu
beserta tempat pengolahannya.
Disamping
dipergunakan sebagai galeri dan lahan kosong untuk kebun bambu, Rumah Bambu milik
H. Jatnika juga dipergunakan untuk tempat pelatihan serta pembelajaran mengenai
bambu. Sehingga tak jarang ditemukan banyak sekali peserta pelatihan yang
berasal tidak hanya dari dalam Bogor saja, melainkan juga dari berbagai mancanegara.
Berbagai
model hunian bambu dapat dilihat ketika berwisata ke tempat ini. H. Jatnika
sendiri membangun sebanyak lima lima konstruksi rumah bambu, yakni rumah bambu
semi permanen, rumah bambu tradisional, rumah bambu permanen modifikasi, rumah
bambu standar, dan rumah bambu koleksi. Dan model rumah bambu semi permanen
telah dipatenkan atas nama H. Jatnika. Tak hanya rumah bambu saja yang
dipatenkan, tetapi H. Jatnika juga mematenkan produk bambu lainnya seperti
sepeda bambu full suspension dengan
tiga soft breaker yang sudah
terkenal hingga keberbagai belahan dunia.
Berikut ulasan tiga dari
lima model rumah bambu karya anak bangsa asal Bogor yang telah mendunia ini,
sebagai berikut.
Rumah Bambu Tradisional
Ciri khas yang paling
menonjol dari rumah bambu tradisional ini berada di bagian atapnya yang masih
menggunakan bahan ijuk, lalang,
ataupun rumbia.
Namun saat ini pada bagian pintunya sudah menggunakan kayu meranti.
Rumah Bambu Standar
Musholla kecil yang
masih berada dalam galeri H. Jatnika ini, termasuk dalam rumah bambu model
standar, dimana telah mengalami sedikit modifikasi pada bagian atapnya. Model
rumah bambu standar ini menggunakan atap genting yang tentu cukup berat. Inilah
yang membedakan dengan model sebelumnya, yakni rumah bambu tradisional. Adapun
tujuannya yakni menyesuaikan dengan perkembangan zaman dan tentu saja material yang
dipakai masih alami.
Rumah Bambu Koleksi
Model ketiga yakni rumah bambu koleksi, dibangun dengan
menggunakan 10 jenis bambu yang berbeda-beda, seperti bambu ater, bambu tali,
bambu betung, dan jenis bambu lainnya. Rumah bambu koleksi ini merupakan yang
tersulit, lantaran jenis bambu yang digunakan sudah mulai langka.
rumahbamburumahbamburumahbamburumahbamburumahbamburumahbamburumahbamburumahbamburumahbamburumahbamburumahbamburumahbamburumahbamburumahbamburumahbamburumahbamburumahbamburumahbamburumahbamburumahbamburumahbamburumahbamburumahbamburumahbamburumahbamburumahbamburumahbamburumahbamburumahbamburumahbamburumahbamburumahbamburumahbambu